Ternyata Konsumsi Vitamin C Jumlah Tinggi Berisiko pada Saluran Kemih

SHARE

Istimewa


Kemudian, adanya berbagai faktor lain seperti infeksi saluran kemih terutama bila infeksinya naik ke ginjal, kelainan di saluran cerna, obesitas, hingga gangguan metabolisme turut menyumbangkan risiko terbentuknya batu di saluran kemih.

"Terbentuknya batu dimulai dengan faktor risiko seperti tinggi kalsium dan lainnya seperti yang telah disebutkan. Semua faktor risiko ini kemudian akan menimbulkan urine menjadi terlalu pekat di ginjal, biasanya kristal menumpuk yang sifatnya mikron. Kristal ini perlahan menumpuk akhirnya menjadi batu di ginjal atau di saluran kemih," jelas Adistra.

Batu pada saluran kemih bisa ditemukan di ginjal (lebih dari 90 persen), ureter (saluran pipa yang mengalirkan urine dari ginjal ke kandung kemih), kandung kemih dan uretra (saluran yang mengeluarkan urine). Angka insidensi kasus batu saluran kemih per tahun di dunia sebanyak 10-15 persen dari populasi, baik yang bergejala atau tidak.

Untuk menghindari terkena batu di saluran kemih, sebaiknya jaga kondisi Anda tetap terhidrasi, cukup kalsium dan kontrol asupan garam. Minum cukup sangat penting untuk kesehatan tubuh termasuk ginjal Anda. Rata-rata orang Indonesia disaranakan minum air 8-12 gelas atau 1,5-2 liter per hari.

"Kalau pasien secara fisiologi misalnya modal jantungnya bagus, ginjalnya bagus, sehat-sehat saja, minum lebih dari 3 liter sebenarnya bagus tetapi rata-rata disarankan sekitar 3 liter. Lebih dari 3 liter biasanya orang akan lebih berlebih cairannya. Tidak ada efek langsung untuk water intoxication kecuali jumlahnya banyak banget, minum 10 liter sehari," papar Adistra.

Di sisi lain, merujuk pada anjuran Kementerian Kesehatan, asupan garam sebaiknya tak lebih dari 1 sendok teh atau 5 gram per hari. Konsumsi terlalu banyak garam dapat membuat Anda dehidrasi dan meningkatkan kalsium dalam urine Anda, yang keduanya dapat meningkatkan risiko batu ginjal.

Halaman : 1