Tips Agar Terhindar dari Penipuan Flexing Trading

SHARE

Istimewa


Sebagai pemilik perusahaan pialang berjangka pertama di Indonesia dengan sistem direct access yang juga menjadi sponsorship Persib Bandung itu, Supri pun berbagi pengalaman, agar masyarakat tidak menjadi korban flexing dalam dunia trading.

Menurutnya, trading yang baik dan benar itu adalah yang mengetahui risiko dan reward yang didapat dengan cara memahami ilmu dan teknik trading.

Bahkan, meski bergerak dalam usaha trading, Supri justru mengimbau masyarakat tidak menitipkan dana trading.

"Risiko dan reward dapat kita pelajari dengan memahami ilmu dan teknik trading. Tidak titip dana trading!" katanya lagi.

Dia menjelaskan, menitipkan dana trading sangat berisiko karena masyarakat tidak pernah tahu, apakah orang yang menerima titipan dana tersebut mumpuni atau tidak dalam bisnis trading.

"Dan urusan uang itu semua sensitif, rentan dibawa kabur. Jadi, lebih baik kelola dana sendiri dan pahami ilmunya karena trading forex ini bisnis jangka panjang yang keuntungannya bisa kita buat sendiri dan risiko kita bisa minimalisir sendiri," katanya.

Supri mengakui bahwa trading menjadi ceruk bisnis yang menjanjikan.

Bahkan, dia mengamini bahwa trading dapat menjadi jalan pintas untuk menjadi kaya. Asalkan, mampu mengendalikan diri saat menjalankan bisnis trading.

"Trading forex ini bisnis yang keuntungannya tidak terbatas, saking tidak terbatasnya membuat orang-orang haus atau serakah untuk cepat mendapatkan keuntungan besar," katanya pula.

"Perlu digarisbawahi, setiap bisnis akan selalu ada risiko, tapi risikonya bisa kita minimalisir dengan cara mengendalikan diri sendiri, paham akan ilmu trading yang baik, serta konsisten menjalankan money managementnya," katanya pula.


Halaman : 1