UHAMKA Dan PCIM Malaysia Gelar Seminar Tantangan Dakwah Era Digital & Distruption

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG.COM - Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Uhamka) bekerjasama dengan Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia mengadakan diskusi online dengan tajuk, “Tantangan dakwah pada era digital dan disruption”.

Seminar tersebut menghadirkan narasumber, ust. Muh. Ali Imran, Lc., MA (PCIM Malaysia), ust. Andar Nubowo, DEA (PCIM Prancis), ust. Muhib Rosyidi, MA (Dosen Uhamka Jakarta), dipandu oleh moderator Amirudin, M.Pd (dosen Uhamka Jakarta) dan dibuka oleh Prof. Soni Zulhuda (Ketua PCIM Malaysia).

“Kajian online ini merupakan bagian dari bentuk kontribusi Uhamka sebagai Perguruan Tinggi dalam melaksanakan salah satu catur dharmanya yakni pengabdian kepada masyarakat. Di era digital ini, umumnya peran manusia tidak bisa dilepaskan dari perangkat teknologi. Maka tidak ada pilihan lain selain menguasai dan mengendalikan teknologi dengan baik dan benar agar memberi manfaat sebesar-besarnya dalam setiap ranah kehidupan manusia termasuk ranah pendidikan dan dakwah,” kata Amirudin sebagai pelaksana kajian online dalam rangka program pengabdian kepada masyarakat lewat keterangan persnya, Selasa (19/5).

Amirudin menjelaskan, era digital memiliki dampak positif dan negative. Diantara dampak positifnya adalah kemudahan mengakses informasi, tumbuhnya inovasi yang memudahkan pekerjaan manusia, meningkatnya sumber daya manusia melalui pemanfaatan teknologi, adanya e-bisnis dan lain-lain.

Sedangkan dampak negatifnya  antara lain ancaman pelanggaran hak kekayaan intelektual karena memudahkan plagiasi, ancaman tumbuhnya generasi yang berpikir instan karena tidak terbiasa berpikir kritis, dan lain-lain.      

Dalam sambutan pengantarnya Prof. Sony Zulhuda, menyambut baik penyelenggaraan acara diskusi online ini dalam rangka edukasi bagi masyarakat dan menjadi pengingat bagi para dai dalam berdakwah di era digital dan disruption. Sedangkan Ust. Muh. Ali Imran, sebagai narasumber pertama, dalam ceramahnya mengemukakan tiga hal yang harus dilakukan oleh para dai di era digital; pertama mengubah paradigma bentuk dakwah dari konvensional (ceramah di atas mimbar) dengan ceramah di depan monitor dengan desain content yang untuk menarik disimak. Kedua para dai harus mampu beradaptasi, ketiga perlu ada keterlibatan institusi dakwah untuk memvasilitasi pelatihan.   

Ust. Andar Nubowo sebagai pembicara kedua, memberikan beberapa catatan refleksi dan masukan terhadap dakwah digital di Muhammadiyah diantaranya; pertama  Intensitas penggunaan dakwah digital belum maksimal dibandingkan gerakan-gerakan lain. Kedua metode, konten dan manajemen dakwah digital perlu disiapkan dengan baik dan menarik karena media digital tidak hanya digunakan untuk dakwah mengajak berbuat baik saja akan tetapi juga dilakukan oleh orang jahat untuk melakukan keburukan.

Ketiga jurusan dakwah di perguruan tinggi Muhammaadiyah dan Aisyiyah perlu disiapkan dan dimenej secara baik agar siap menghadapi tantangan dakwah di era digital. Keempat kontekstualisasi dalam berdakwah sangat perlu, oleh karena itu selain pengetahuan agama dai perlu juga menguasai pengetahuan sosial dan humaniora.

Selanjutnya Ust. Muhib Rosyidi sebagai pembicara terakhir, dalam inti ceramahnya menyampaikan beberapa pesan penting, pertama  mengingatkan agar umat islam tidak panik berlebihan dalam menghadapi setiap wabah karena ini merupakan ujian Allah SWT. kedua, misi dakwah seorang muslim terdapat pada QS. Ali Imran; 110, sebagai umat terbaik yang dilahirkan untuk melakukan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar.

Selanjutnya dalam QS. An Nahl; 125, anjuran dakwah menggunakan metode yang baik, dan QS. Al Baqarah; 143, gambaran Allah tentang umat yang wasat (tengahan). Ketiga tidak ada yang berubah dibawa terik matahari yang sama, dan sejarah akan selalu mengulang dirinya. 5 panduan dakwah (relevan dengan tantangan dakwah era digital) menurut QS Al-Mudatsir; 3-7, adalah; 3) agungkanlah Tuhanmu, 4) bersihkanlah pakaianmu, 5) tinggalkanlah perbuatan dosa, 6) ikhlaslah dalam memberi, 7) bersabarlah dalam memenuhi perintah Tuhanmu.