Uni Afrika Anggota Baru G-20

SHARE

istimewa


"Saya melihat sesuatu yang sangat hebat terjadi," tutur Mathapelo Monaisa, anggota delegasi Afrika Selatan pada KTT G20, kepada Xinhua, seraya menyampaikan apresiasi atas peran China dalam mendukung bergabungnya UA ke dalam G20.

"Sebagai mitra BRICS, kami ingin melihat anggota lain dapat memiliki lebih banyak perwakilan di berbagai platform multilateral, dan dukungan China terhadap keanggotaan UA di G20 sangatlah penting," tegas Monaisa.

"Kita mendukung multilateralisme lebih dari apa pun demi dunia yang lebih baik, dan inilah sebabnya kita perlu saling mendukung," kata delegasi Afrika Selatan tersebut.

Negara-negara berkembang secara konsisten mendorong peningkatan suara dan pengaruh dalam sistem pemerintahan internasional global. Aspirasi ini muncul dari kenyataan bahwa negara-negara Global South, yang terdiri dari negara-negara emerging market dan negara-negara berkembang, telah diabaikan dan mengalami marginalisasi yang berkepanjangan, sehingga menyebabkan kepentingan mereka dikesampingkan.

Mulai dari memelopori ekspansi terbesar dalam sejarah BRICS bulan lalu hingga berulang kali menegaskan kembali dukungan terhadap masuknya UA ke dalam G20 dan menyerukan organisasi-organisasi internasional, termasuk PBB, untuk memprioritaskan aspirasi pembangunan Afrika, China menunjukkan komitmennya kepada negara-negara Global South melalui tindakan nyata.

"China merupakan anggota G20 pertama yang dengan jelas dan tegas menyatakan dukungannya terhadap keanggotaan Uni Afrika. Ini adalah masalah keadilan dan pragmatisme," kata Keith Bennett, konsultan hubungan internasional yang berbasis di London.

"Sehubungan dengan besarnya minat banyak negara emerging market dan berkembang untuk bergabung dalam mekanisme BRICS, mencerminkan fakta bahwa negara-negara berkembang tidak lagi puas atau siap untuk hanya menjadi 'penerima aturan' dalam apa yang disebut 'tatanan internasional berbasis aturan', yang dirancang dan ditegakkan oleh segelintir negara Barat untuk melayani kepentingan sempit mereka," papar Bennett.

Bagi negara-negara Global South, termasuk anggota UA, memperoleh keanggotaan dalam platform tata kelola global hanyalah langkah pertama menuju keterwakilan sejati dalam sistem tata kelola global. Negara-negara ini masih memerlukan dukungan lebih lanjut guna memfasilitasi upaya mereka mencapai pembangunan yang mandiri dan berkelanjutan.

Seperti yang ditulis oleh South African Institute of International Affairs, sebuah lembaga pemikir (think tank) Afrika, dalam sebuah laporannya bahwa peran Afrika di sistem pemerintahan global termasuk G20 "memerlukan lebih dari sekadar kursi di meja perundingan."

Halaman : 1