Wali Kota Washington: Aksi Polisi Ke Pedemo Atas Kematian George Floyd Memalukan

SHARE

istimewa


CARAPANDANG.COM - Wali Kota Washington DC,Amerika Serikat.  Muriel Bowser, menganggap penggunaan amunisi, gas air, dan semprotan merica oleh polisi terhadap pedemo kematian George Floyd  memalukan,di tengah gejolak antirasialisme di AS

Sejumlah titik di ibu kota, termasuk depan Gedung Putih, memang dikerumuni ribuan demonstran yang menuntut keadilan atas kematian George Floyd. Ia merupakan warga kulit hitam yang  meninggal setelah lehernya ditekan oleh lutut polisi dalam penangkapan

Padahal, Bowser mengatakan para pedemo di kotanya beraksi secara damai. Ia juga mengatakan telah menerapkan jam malam untuk membubarkan para demonstran.

"Saya menerapkan jam malam pada pukul 7 malam. 25 menit sebelum jam malam berlaku dan tanpa disulut provokasi, kepolisian federal menggunakan amunisi terhadap para pedemo yang berunjuk rasa dengan damai di depan Gedung Putih," kata Bower dalam kicauannya di Twitter, Senin .

"Itu semua hanya akan mempersulit tugas (kepolisian Washington DC)," kata Bowser seperti dilansir CNN.

Dalam kicauannya, Boswer juga mengimbau para demonstran untuk segera membubarkan diri, pulang ke rumah, dan menjaga keselamatan.

Pada Senin malam waktu setempat, Presiden Donald Trump sempat mengeluarkan pernyataan publik di halaman Gedung Putih terkait aksi demo solidaritas terhadap Floyd.

Sebelum sang presiden ke luar halaman Gedung Putih, para aparat kepolisian yang berjaga di depan melepaskan tembakan gas air mata, semprotan merica, hingga peluru karet ke arah kerumunan pedemo.

Seusai memberi pernyataan publik, Trump sempat mengunjungi sebuah gereja St. John di dekat Gedung Putih yang sempat menjadi titik panas demonstrasi.

Para polisi juga sempat menggunakan amunisi serupa untuk membubarkan para pedemo dan mensterilkan area gereja