WALUBI Jadi Narasumber Dalam Pra-Seminar Indeks Kesalehan Sosial Kemenag RI

SHARE

Utusan dari WALUBI, Eric Fernardo saat menjadi narasumber pada pra– seminar hasil survei indeks kesalehan (sosial) umat beragama Kemenag RI.


CARAPANDANG.COM - Pusat Penelitian dan Pengembangan Bimas Agama dan Layanan Keagamaan, Balitbang Diklat Kementerian Agama RI mengadakan pra– seminar hasil survei indeks kesalehan (sosial) umat beragama pada 31 Agustus  s/d 1 September 2021.

Bertempat di Hotel Sari Pacific, Jakarta secara tatap muka, acara tersebut dibuka secara langsung oleh Prof. Dr. H. M. Adlin Sila, Ph.D selaku Kepala Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Kemenag RI.

“Perlu digaris bawahi bahwa yang diukur dalam riset ini adalah kesalehan sosial, bukan kesalehan ritual, adapun acara ini sifatnya adalah pra–seminar artinya laporan penelitian yang disajikan masih draft sehingga membutuhkan masukan–masukan dari ormas keagamaan,” ungkap Prof Adlin.

Dalam kegiatan tersebut, Konsultan peneliti Kemenag RI menyampaikan temuan–temuan dalam hasil riset, salah satu yang menarik yakni, “Orang yang pernah mengikuti pembinaan/seminar dari Kementerian Agama maka kesalehan sosialnya cenderung lebih tinggi dibanding yang tidak pernah ikut,” ungkap Farhan Munthafa, M.Stat yang juga Direktur Riset LK3P Universitas Indonesia ini.

Hadir dalam kegiatan tersebut utusan dari WALUBI yakni Eric Fernardo menyatakan bahwa pihaknya memberikan apresiasi kepada Kemenag RI yang telah mengundang ormas–ormas keagamaan untuk memberikan masukan dalam pra– seminar indeks kesalehan sosial ini.

Eric mengatakan pihaknya memberikan sejumlah catatan khususnya faktor penghambat bagi umat Buddha antara lain belum terpenuhinya amanat UU 20/2003 Pasal 12 Ayat 1A karena di Indonesia saat ini masih kekurangan 7.927 guru agama Buddha, serta perlunya umat Buddha dilibatkan secara langsung dalam pengelolaan peninggalan sejarah Buddha seperti di Kemenag, Kemenparekraf, Kemendikbudristek, Badan Otorita Borobudur, BUMN TWC dan lainnya.

Turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut sebagai narasumber yakni perwakilan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Persekutuan Gereja–Gereja di Indonesia (PGI) serta dihadiri perwakilan dari masing–masing utusan Ditjen Bimas Islam, Ditjen Bimas Kristen, Ditjen Bimas Katolik, Ditjen Bimas Buddha.

Dalam kegiatan tersebut, Karsan, S.Ag., M.Pd. selaku Kasubdit Kelembagaan, Direktorat Urusan dan Pendidikan Agama Buddha, Ditjen Bimas Buddha Kemenag RI mengapresiasi paparan yang disampaikan oleh Eric Fernardo.

“Hal – hal yang disampaikan oleh saudara Eric perlu menjadi catatan khusus bagi tim puslitbang Kemenag RI agar dapat merevisi draft penelitian,”  ujar Karsan saat memberi masukan.