Kadin Bersama KBRI Brussel Promosikan B20 dan Menjaring Investasi Eropa

SHARE

istimewa


Tahun ini kami telah menempatkan salah satu kapal pengeruk terbesar kami di Indonesia dan harapan kami ke depan adalah menjadikan Indonesia sebagai hub bisnis kami di kawasan Asia Tenggara dan sekitarnya,” ujar Christopher Iwens, Direktur Asia Pasifik DEME Belgia.

Sementara itu, Shinta Kamdani menggarisbawahi langkah DEME untuk menjalin kesepakatan dengan Kadin dan INSA sebagai salah satu contoh konkret kerja sama RI-Belgia.

 Ia juga menekankan kesiapan Kadin untuk memfasilitasi ketertarikan perusahaan Belgia, Luksemburg, maupun Uni Eropa yang ingin mengekspansi bisnisnya dengan Indonesia.

Tak sampai di situ, sebagai dari rangkaian dari forum, delegasi Kadin juga mengadakan sejumlah pertemuan. Pertama dengan Vice President European Investment Bank Kris Peeters untuk membahas isu pembiayaan transportasi, keamanan dan operasional di Belanda, Belgia dan Luksemburg serta hubungan dengan Parlemen Eropa, NATO dan ASEAN.
 

Delegasi Kadin memaparkan prioritas Presidensi G20 Indonesia dan peran B20 serta melakukan kurasi atas sejumlah proyek yang bisa dijajaki sebagai pilot project kerja sama EIB di Indonesia termasuk proyek transisi energi berkelanjutan.

Kadin juga menyampaikan komitmen pada isu dan proyek berkelanjutan melalui pendirian Net Zero Hub, fasilitasi roadmap UMKM, carbon trading, kendaraan listrik dan partisipasi dalam pembangunan berkelanjutan di IKN.

Pertemuan kedua dengan Direktur Asia Tenggara dan Oseania, Kementerian Luar Negeri, Perdagangan Luar Negeri, dan Kerja Sama Pembangunan, Belgia dan Duta Besar Belgia untuk Indonesia yang dipimpin oleh Duta Besar RI untuk Belgia.

Pada pertemuan tersebut kedua pihak menyadari masih ada hambatan dalam perdagangan bilateral RI-Belgia, khususnya untuk komoditas sawit. Namun demikian, kedua pihak sepakat bahwa diperlukan sinergi untuk eksplorasi sektor lainnya, termasuk peningkatan kapasitas di bidang maritim dan blue economy serta digitalisasi di bidang logistik.

Selanjutnya delegasi Kadin bertemu dengan anggota Parlemen Eropa dari anggota European Conservatives and Reformists Group asal Polandia Tomasz Por?ba untuk membahas potensi kerja sama khususnya terkait hubungan dagang dan investasi Indonesia-Uni Eropa.

Pertemuan menyepakati bahwa hubungan antara Parlemen Eropa dan Kadin dapat menjadi alternatif yang baik untuk mempromosikan kepentingan Indonesia pada Uni Eropa.

Tak hanya itu, delegasi Kadin juga bertemu dengan manajemen Adidas. Kadin mengundang Adidas untuk hadir dan berpartisipasi dalam KTT B20 dan mendorong Adidas untuk mendukung I-EU CEPA yang bertujuan untuk memberdayakan UMKM Indonesia, mendukung kesetaraan gender, serta mendukung unsur keberlanjutan melalui investasi pada ekosistem yang enabling penggunaan teknologi dan energi berkelanjutan.
 

Adidas juga menyampaikan rencana untuk mencapai carbon net zero pada 2050 di seluruh rantai pasoknya, termasuk dari segi energi, manufaktur, sourcing, dan manajemen air.

Selanjutnya terdapat pertemuan dengan Deputi Direktur Jenderal Perdagangan Komisi Eropa dengan tujuan utama membahas perkembangan I-EU-CEPA dan peran komunitas bisnis dalam pembahasan kesepakatan, khususnya dalam kerangka B20.

Kedua pihak mengakui ada tantangan dalam mencapai kesepakatan I-EU-CEPA dalam hal market access, trade barrier, public procurement dan sustainability.

Untuk itu, kedua pihak perlu segera memanfaatkan momentum untuk akselerasi putaran negosiasi dan menyelesaikan perundingan dan I-EU-CEPA diyakini dapat menjawab kebutuhan yang dimaksud oleh Indonesia.

Rangkai pertemuan di Brussel ditutup dengan pertemuan dengan Business Europe. Pada pertemuan tersebut Direktur Jenderal Business Europe menyampaikan perlunya kerja sama untuk meningkatkan kerja sama dengan Kadin yang sudah berjalan sejak 2015, khususnya untuk memperkuat rantai pasok.

Sebagai tindak lanjut ke depan, akan dilakukan pertemuan di level teknis untuk membahas sejumlah potensi langkah kerja sama ke depan, seperti joint statement, pertemuan antara pemerintah dan pebisnis, hingga pertemuan bersama antar working group serta pembentukan joint task force terkait I-EU CEPA

Halaman : 1