Pemprov DKI Integrasikan Data untuk Percepat Pengurangan Penduduk Miskin

SHARE

istimewa


Apabila dibandingkan pada posisi September 2021, angka kemiskinan di Jakarta mencapai 498,29 ribu orang. "Angka itu merupakan yang tertinggi dalam 19 tahun terakhir," katanya.

Mencermati angka kemiskinan secara nasional, Presiden Joko Widodo kemudian menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (PPKE).

Adapun instruksinya menugaskan kepada menteri, pimpinan lembaga dan kepala daerah provinsi, kabupaten/kota untuk mengambil langkah untuk PPKE dengan memastikan ketepatan sasaran dan integrasi program antar-kementerian/lembaga dengan melibatkan peran masyarakat.

"Tren capaian tingkat kemiskinan selama beberapa waktu terakhir yang cenderung belum mengalami perbaikan berarti, rata rata capaian tingkat kemiskinan di DKI Jakarta sebesar 3,84 persen dalam kurun waktu 19 tahun terakhir," kata Riza.

Meski begitu, ia optimistis pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta yang positif berpeluang besar menurunkan angka kemiskinan.

Ia mencatat pada triwulan II- 2022 ekonomi DKI Jakarta tumbuh 5,59 persen atau lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya 4,62 persen.

Sedangkan, pemulihan ekonomi Jakarta didukung oleh mobilitas dan aktivitas masyarakat seiring dengan terus berlangsungnya program vaksinasi penguat (booster), momen hari besar keagamaan dan berbagai kegiatan di Jakarta.

Dengan kondisi itu, ia meyakini perekonomian Jakarta pada 2022 diproyeksi masih akan terus melanjutkan pemulihan pada kisaran 5,3 sampai 6,1 persen secara tahunan.

Adapun motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi di DKI pada 2022 dari sisi pengeluaran masih bersumber dari konsumsi rumah tangga.

Sedangkan dari sisi lapangan usaha, perekonomian DKI pada 2022 akan ditopang oleh pertumbuhan beberapa lapangan usaha utama yaitu industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, reparasi kendaraan bermotor, konstruksi, informasi dan komunikasi.
 

Halaman : 1