Anies dan Ganjar menjadi ancaman
Kembali soal Pilpres 2024, meskipun elektabiltas Prabowo Subianto  menempati posisi tertinggi berdasarkan hasil survei dari beberapa lembaga survei, tapi belum dipastikan akan menjadi pemenang. Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo akan menjadi ancaman nyata bagi Prabowo.
Sejumlah survei menyatakan elektabilitas Prabowo memang saat ini pada posisi teratas, tapi cenderung stabil dan diprediksi bisa menurun. Sedangkan elektabilitas Anies dan Ganjar cenderung mengalami peningkatan. Diprediksi, apabila kedua figure ini benar-benar diusung sebagai Capres bisa jadi elektabilitas kedua akan menyalip Prabowo Subianto.
Untuk memuluskan jalan Probowo menuju kursi RI I, langkah yang harus dilakukan adalah bagaimana menghentikan langkah Anies dan Ganjar agar tidak turut berkompetisi pada Pilpres 2024. Sebaliknya, jika keduanya atau salah satunya diusung, bisa jadi Prabowo akan mengalami kekalahan yang sama seperti saat melawan Jokowi pada Pilpres 2014 dan Pilpres 2019.
Dan ini akan menjadi kenangan buruk bagi Prabowo sendiri, pasalnya tiga kali berturut mengalami kalah dalam kompetisi Pilpres.
Prabowo diprediksi akan menang telak  jika pada Pilpres 2024 melawan para ketua umum Parpol. Prediksi ini digambarkan oleh hasil survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada Maret 2022 ini.
Dalam survei tersebut mencoba mengukur tingkat keterpilihan publik apabila Pilpres 2024 hanya diikuti oleh ketua umum Parpol. Berdasarkan simulasi yang dilakukan secara tertutup terhadap 10 nama pimpinan parpol hasilnya Prabowo mendapat dukungan terbanyak sebesar 42,2% disusul Ketua Umum Partai Domokrat,  AHY (12,5%).
Sementara Ketua Umum PKB hanya mendapat dukungan sebanyak 6,1%. Ketua Umum NasDem hanya memperoleh 4,6%, Puan Maharani 3,9%, dan Airlangga Hartarto 3,2%.  Sedangkan, nama-nama lain seperti Ahmad Syaikhu, Zulkifli Hasan, Salim Segaf Al-Jufri, dan Suharso Monoarfa masih di bawah 2%. Serta, masih ada sekitar 24,5% yang belum tahu atau menentukan pilihan.
Berkaca pada hasil survei tersebut apakah para ketua umum Parpol tetap memaksana diri untuk tetap maju, atau membangun poros baru untuk mengusung Anies dan Ganjar. Jika langkah ini yang diambil maka Anies dan Ganjar benar-benar menjadi ancaman nyata bagi Prabowo.
Halaman : 1
Kembali soal Pilpres 2024, meskipun elektabiltas Prabowo Subianto  menempati posisi tertinggi berdasarkan hasil survei dari beberapa lembaga survei, tapi belum dipastikan akan menjadi pemenang. Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo akan menjadi ancaman nyata bagi Prabowo.
Sejumlah survei menyatakan elektabilitas Prabowo memang saat ini pada posisi teratas, tapi cenderung stabil dan diprediksi bisa menurun. Sedangkan elektabilitas Anies dan Ganjar cenderung mengalami peningkatan. Diprediksi, apabila kedua figure ini benar-benar diusung sebagai Capres bisa jadi elektabilitas kedua akan menyalip Prabowo Subianto.
Untuk memuluskan jalan Probowo menuju kursi RI I, langkah yang harus dilakukan adalah bagaimana menghentikan langkah Anies dan Ganjar agar tidak turut berkompetisi pada Pilpres 2024. Sebaliknya, jika keduanya atau salah satunya diusung, bisa jadi Prabowo akan mengalami kekalahan yang sama seperti saat melawan Jokowi pada Pilpres 2014 dan Pilpres 2019.
Dan ini akan menjadi kenangan buruk bagi Prabowo sendiri, pasalnya tiga kali berturut mengalami kalah dalam kompetisi Pilpres.
Prabowo diprediksi akan menang telak  jika pada Pilpres 2024 melawan para ketua umum Parpol. Prediksi ini digambarkan oleh hasil survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada Maret 2022 ini.
Dalam survei tersebut mencoba mengukur tingkat keterpilihan publik apabila Pilpres 2024 hanya diikuti oleh ketua umum Parpol. Berdasarkan simulasi yang dilakukan secara tertutup terhadap 10 nama pimpinan parpol hasilnya Prabowo mendapat dukungan terbanyak sebesar 42,2% disusul Ketua Umum Partai Domokrat,  AHY (12,5%).
Sementara Ketua Umum PKB hanya mendapat dukungan sebanyak 6,1%. Ketua Umum NasDem hanya memperoleh 4,6%, Puan Maharani 3,9%, dan Airlangga Hartarto 3,2%.  Sedangkan, nama-nama lain seperti Ahmad Syaikhu, Zulkifli Hasan, Salim Segaf Al-Jufri, dan Suharso Monoarfa masih di bawah 2%. Serta, masih ada sekitar 24,5% yang belum tahu atau menentukan pilihan.
Berkaca pada hasil survei tersebut apakah para ketua umum Parpol tetap memaksana diri untuk tetap maju, atau membangun poros baru untuk mengusung Anies dan Ganjar. Jika langkah ini yang diambil maka Anies dan Ganjar benar-benar menjadi ancaman nyata bagi Prabowo.
