COVID-19 Berdampak Negatif pada Usaha Pesantren

SHARE

Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Suparman Manjan (istimewa)


Namun di sisi lainnya, ikon pada pondok pesantren diharapkan mampu menjadi magnet agar warga menyekolahkan putri-putrinya di pondok pesantren. Karena itu, setiap pondok pesantren yang mampu bertahan di masa pandemi pasti memiliki keunggulan.

"Orientasi tetap pada mutu pendidikan sehingga pondok pesantren tetap diminati," ucap pemilik Pondok Pesantren Al Idris Bintan itu.

Pondok Pesantren Al Idris telah enam tahun lebih beroperasi. Jumlah santri dan santriwatinya mencapai sekitar 500 orang. Tahun ini, sebanyak 132 orang calon santri dan santriwati mendaftar di MTS dan MA Al Idris.

Biaya pendidikan di Pondok Pesantren Al Idris awalnya hanya Rp1,1 juta per bulan. Setelah lebih enam tahun beroperasi, biaya pendidikan bulanan menjadi Rp1,25 juta, naik perlahan-lahan.

"Kami tidak berani menaikkan biaya pendidikan setiap tahun. Kalau pun dinaikkan, hanya Rp50.000," tuturnya.

Halaman : 1