Film Homebound" Rekam Pengalaman Pekerja Migran di Taiwan

SHARE

istimewa


Semoga teman-teman yang masih dalam proses di Indonesia ataupun sudah berada di negara penempatan baik di negara Taiwan maupun negara lainnya, bisa belajar dari pengalaman Tari bahwa ketika kita akan melakukan pekerjaan di luar negeri, kita harus pintar kita harus benar-benar menjadi calon tenaga yang pintar," katanya.

Sementara itu, Impact Producer Sofia Setyorini menekankan bahwa isu pekerja migran harus terus digulirkan, salah satunya melalui medium dokumenter. Ia berharap "Homebound" bisa memantik diskusi lebih jauh mengenai permasalahan yang dialami pekerja migran Indonesia.

"Film ini bukan sebagai karya narsistik kami bahwa film ini keren kemudian orang bergembira, bukan. Tapi memang kami mulai memperlakukan film ini sebagai sebuah medium atau alat untuk membawa perubahan atau paling tidak membawa impact ke masyarakat," ujarnya.

Sofia mengatakan pihaknya menawarkan "Homebound" agar bisa diputar oleh komunitas-komunitas, termasuk keluarga, sekolah, organisasi, klub sosial, hingga tempat kerja sehingga bisa mengadakan diskusi lanjutan mengenai isu pekerja migran.

Sofia mengatakan pihaknya juga telah menyiapkan action tool kit untuk memandu aksi-aksi lanjutan yang bisa dilakukan audiens.

Komunitas dapat mengirimkan permintaan pemutaran film melalui formulir yang tersedia di website thehomeboundfilm.com. Di dalam webiste juga tersedia kanal untuk audiens membagikan ceritanya mengenai isu pekerja migran.

"Film ini bukan solusi, tapi ini hanya alat untuk masuk ke diskusi yang lebih jauh lagi tentang isu perlindungan terhadap pekerja migran," pungkas Sofia.
 

Halaman : 1