Harga Minyak Meroket saat Barat Bahas Larangan Impor Minyak Rusia

SHARE

Ilustrasi


Pada Minggu (6/3/2022), Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Amerika Serikat dan sekutu Eropa sedang menjajaki pelarangan impor minyak Rusia. Gedung Putih pada Senin (7/3/2022) mengatakan Presiden Joe Biden belum membuat keputusan tentang larangan impor minyak Rusia.

Harga minyak bisa naik ke lebih dari 300 dolar AS per barel jika Amerika Serikat dan Uni Eropa melarang impor minyak dari Rusia, Wakil Perdana Menteri Alexander Novak mengatakan pada Senin (7/3/2022).

"Kami mempertimbangkan 125 dolar AS per barel, perkiraan jangka pendek kami untuk minyak mentah Brent, sebagai batas lunak untuk harga, meskipun harga bisa naik lebih tinggi jika gangguan memburuk atau berlanjut untuk periode yang lebih lama," kata analis komoditas UBS Giovanni Staunovo.

Perang berkepanjangan di Ukraina dapat mendorong Brent di atas 150 dolar AS per barel, katanya.

Analis di Bank of America mengatakan jika sebagian besar ekspor minyak Rusia dihentikan, mungkin ada kekurangan 5 juta barel per hari (bph) atau lebih besar dari itu, mendorong harga setinggi 200 dolar AS per barel.

Rusia adalah pengekspor minyak mentah dan produk minyak terbesar di dunia, dengan ekspor sekitar 7 juta barel per hari, atau 7,0 persen dari pasokan global. Beberapa volume ekspor minyak Kazakhstan dari pelabuhan Rusia juga menghadapi komplikasi.

Sementara itu, pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015 dengan kekuatan dunia terperosok dalam ketidakpastian setelah Rusia menuntut jaminan AS bahwa sanksi yang dihadapinya atas konflik Ukraina tidak akan merugikan perdagangannya dengan Teheran. China juga mengajukan tuntutan baru, kata sebuah sumber.

Halaman : 1