Ikapi Selenggarakan Indonesia International Book Fair 2021

SHARE

Istimewa


Sementara itu Syahrir selaku Ketua IIBF 2021 mengatakan bahwa kegiatan secara hibrida sebagai bagian dari transformasi telah membuka akses baru, yakni masyarakat yang sulit menjangkau IIBF karena kendala jarak, kini dapat ikut menikmati agenda perbukuan yang telah hadir sejak 1980 tersebut.

Secara umum, industri perbukuan menemukan peluang baru melalui teknologi dalam menjalankan semua aspek penerbitan, mulai dari akuisisi naskah, proses produksi, pemasaran digital, hingga saluran distribusi.

“Konsep hybrid ini diharapkan mampu menjembatani semua penerbit di Indonesia untuk dapat berpartisipasi dalam pameran buku terbesar di ASEAN ini. Penerbit-penerbit di luar Jabodetabek dapat berpartisipasi dalam pameran daring. Selain itu, pembaca di seluruh Indonesia pun dapat menikmati pameran ini tanpa perlu keluar rumah.”  tambahnya. 

Dia menjelaskan selama 5 hari hari kegiatan tersebut tidak diisi hanya pameran buku, tapi akan dimeriah dengan  60 acara yang melibatkan pelaku perbukuan.

"Acara-acara dalam IIBF 2021 juga digelar dalam konsep luring dan daring. Sebanyak 23 acara akan diadakan secara luring di panggung utama IIBF 2021 dan lainnya akan digelar secara daring melalui aplikasi webinar virtual. Para pengisi acara di antaranya adalah Akmal Nasery Basral, Kak Seto, Tasaro GK, Eka Kurniawan, A. Fuadi, Fachry Ali, Effendi Gazali, Habiburrahman El Shirazy, Asma Nadia, dan Hilbram Dunar," jelasnya. 

Dia berharap IIBF 2021 ini dapat turut meningkatkan minat baca masyarakat dan menggairahkan kembali industri penerbitan nasional. "Buku harus kembali menjadi bagian dari ingatan kolektif masyarakat dalam situasi apa pun, dalam “new normal” yang bagaimanapun. Buku adalah gerbang bagi ilmu pengetahuan, kecerdasan masyarakat, dan kemajuan peradaban bangsa," ujarnya. 

Halaman : 1