Jangan Menjadi Negeri yang Tuna Rasa

SHARE

Ilustrasi (Net)


Tuna rasa

Ringannya hukuman kepada koruptor ini akan membawa bangsa ini menjadi negeri yang “Tuna Rasa”. Sebab, rasa itu akan muncul salah satunya adalah pada penegakan hukum yang seadil-adilnya.

Matinya rasa (tuna rasa) para koruptor ini bisa jadi lahir dari lemahnya penegakan hukum. Sehingga mereka memiliki keberanian untuk memperkaya diri dengan cara cepat, tanpa memikirkan dampak dari perbuatannya.

Mereka tidak memikirkan anak bangsa yang lain akan sengsara atas perbuatan yang mereka lakukan. Mereka hanya memikirkan bagaimana dirinya, keluarganya dan kelompoknya hidup sejahtera. Ini sungguh sangat berbahaya jika terus dibiarkan.

Padahal, suatu bangsa akan berdiri kokoh jika sesama anak bangsa memiliki rasa yang sama, yakni rasa saling peduli terhadap sesama, rasa saling menyayangi dan rasa ingin mengubah wajah Indonesia semakin lebih baik.

Negeri yang tuna rasa akan membawa kepada keburukan, dan jauh dari kebaikan. Sebab hilangnya rasa dalam diri anak bangsa akan melahirkan pikiran dan tindakan yang hanya mengutamakan kepentingan pribadi dan kelompoknya.

Apa yang kita rasakan saat ini tidak jauh dari hal tersebut. Ini harus segara diperbaiki.

Kembalikan rasa seperti yang ada pada awal kemerdekaan. Para elit bangsa memiliki rasa yang kuat untuk membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar dan kuat. Serta berupaya sekuat mungkin untuk menghadirkan kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya.

Jangan menjadi bangsa yang tuna rasa. Jadilah bangsa yang memiliki asa bersama untuk membawa Indonesia menjadi bangsa yang adil dan sejahtera. 

Halaman : 1