Macron Datangi Putin, Mencari Komitmen Dalam Diplomatik Berisiko Tinggi

SHARE

Presiden Prancis Emmanuel Macron bersama Presiden Rusia Vladimir Putin


Segera setelah pemilihannya, Macron menyambut dengan penuh hormat Putin di Istana Versailles, tetapi juga menggunakan kunjungan itu untuk secara terbuka mengecam campur tangan Rusia selama pemilihan itu. Dua tahun kemudian, kedua presiden itu bertemu di kediaman musim panas presiden Prancis.

Tetapi banyak tawaran Macron tidak mencegah masuknya Rusia ke dalam lingkup pengaruh tradisional Prancis di Afrika, yang berpuncak pada akhir tahun lalu dengan kedatangan tentara bayaran Rusia di Mali. Pejabat Prancis berpendapat tentara bayaran itu didukung oleh Kremlin.

Negara-negara Eropa Timur yang menderita puluhan tahun di bawah pemerintahan Soviet telah mengkritik sikap kooperatif Macron di Rusia, mencurigai pembicaraan Macron tentang negosiasi "tatanan keamanan Eropa baru" dengan Rusia.

Untuk melawan kritik sebelum perjalanan dan mengambil tugas kepemimpinan Eropa dalam krisis ini, Macron telah bersusah payah untuk berkonsultasi dengan para pemimpin Barat lainnya kali ini, termasuk Boris Johnson dari Inggris dan Presiden AS Joe Biden.

Kunjungan presiden Prancis ke Moskow dan Ukraina terjadi kurang dari tiga bulan sebelum pemilihan presiden di dalam negeri. Penasihat politiknya melihat potensi hasil pemilu, meskipun Macron belum mengumumkan apakah dia akan mencalonkan diri.

"Bagi sang presiden, kunjungan ini adalah kesempatan untuk menunjukkan kepemimpinannya di Eropa. Bahwa dia di atas tak terlibat pertikaian di bawah (tak memikirkan pencalonannya dalam pemilu)," kata salah satu sumber pemerintah Prancis.

Halaman : 1