Mengenal Koleksi Museum Betawi di Setu Babakan

SHARE

Istimewa


Setelah melirik satu persatu benda-benda yang dimiliki oleh budaya Betawi, pengunjung bisa langsung naik ke lantai dua dengan melewati lorong yang ramah dengan penyandang disabilitas. Pengunjung dengan memakai  kursi roda dijamin aman dan nyaman naik ke lantai 2.

Pada lantai dua, museum ini banyak menyimpan koleksi peralatan rumah tangga yang memang dulu banyak digunakan oleh orang-orang Jakarta untuk menghiasi rumah mereka.

Whats-App-Image-2022-07-13-at-17-28-30-2
 
Tidak hanya peralatan rumah tangga, lantai dua di gedung yang berada di Zona A ini juga menghadirkan peralatan seni musik khas Betawi.

Di lantai satu, terdapat ruangan terang ini yang ada sebilah golok berukuran besar, yakni golok Si Rajut.

Golok memang menjadi senjata yang banyak digunakan oleh jawara-jawara Betawi, pada kesenian budaya Betawi misalnya palang pintu, kesenian silat yang dipadukan dengan seni pantun ini juga menggunakan golok sebagai senjata untuk bisa menerobos rumah calon pengantin wanita.

Dalam penjelasannya yang bisa dipindai melalui kode batang (barcode), Golok “Si Rajut” dibuat sebagai lambang pemersatu dan merajut silaturahmi dari perbedaan pandangan, pemikiran, tindakan dan perbuatan warga Jakarta bersamaan dengan berakhirnya Pesta Demokrasi pada April 2019.

Sebagai bentuk kepedulian budaya Betawi maka Golok Si Rajut diserahkan dari Manggar Kelape ke Museum Betawi pada 30 April 2019, tulis penjelasan tersebut.

Di ruangan ini terdapat pengetahuan tentang pakaian adat pernikahan dari budaya Betawi dan juga seserahan seperti roti buaya yang wajib dibawa ketika calon pengantin pria hendak melangsungkan pernikahan dengan calon wanita pilihannya.
 

Halaman : 1