Mensos Paparkan Urgensi Penguatan Multilayanan Multifungsi pada UPT di Lingkungan Kemensos

SHARE

Menteri Sosial Tri Rismaharini


Artinya semua balai Rehabilitasi Sosial tidak hanya menangani satu masalah sosial, tetapi semua masalah sosial seperti masalah anak, lanjut usia, penyandang disabilitas, korban penyalahgunaan Napza, gelandangan, pengemis hingga korban bencana alam.

Dalam kesempatan tersebut, Mensos Risma mengajak seluruh jajarannya meningkatkan kerja sama, "Ayo tingkatkan kerja sama. Kalau kita hanya datang kemudian pulang itu tidak akan maksimal. Kita buka pikiran kita, agar mudah kerjanya. Tidak ada manusia yang sempurna tapi tetap lakukan yang terbaik,” katanya.

Dalam rapat monitoring dan evaluasi ini dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan optimalisasi penyaluran bantuan ATENSI. Plt. Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat menekankan agar balai mengoptimalkan penyerahan bantuan kepada penerima manfaat, baik kualitas maupun kuantitasnya.

Dari data yang ada, selama tahun 2021, output dari ATENSI yang terangkum yaitu 211.184 penerima manfaat memperoleh ATENSI, 93.665 keluarga terlibat dalam ATENSI, 4.140 Kelompok/Komunitas/LKS yang melaksanakan ATENSI dan 7.927 Sumber Daya Manusia yang mendampingi ATENSI.

Sedangkan hasil ATENSI (Outcome) yang tercatat di tahun 2021 yaitu 172.306 penerima manfaat terpenuhi kebutuhan dasarnya, 22.218 penerima manfaat memiliki penghasilan sendiri dengan berwirausaha, 13.933 penerima manfaat memiliki mobilitas lebih baik dengan ATENSI alat bantu dan 60.702 keluarga mampu mengasuh/merawat penerima manfaat.

Harry menekankan pula agar, balai merespon cepat berbagai permasalahan sosial. Kemensos sendiri kini tengah bergerak capat membantu anak bangsa yang membutuhkan fasilitas khusus dalam menyelesaikan masalahnya, contohnya seperti biaya pengobatan sakit berat. Salah satu strateginya adalah dengan telah bekerja sama dengan kitabisa.com untuk menggalang dana bagi penerima manfaat.

Halaman : 1