Hari Olahraga Nasional dan Upaya Membangun Bangsa

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG - Mendiang pemimpin besar Afrika Selatan yang juga peraih Nobel Perdamaian Nelson Mandela, pernah berkata bahwa Olahraga memiliki kuasa mengubah dunia, memiliki kuasa dalam memberi inspirasi, memiliki kuasa dalam menyatukan manusia. Olahraga lebih kuat dibandingkan upaya pemerintah mana pun dalam meruntuhkan diskriminasi ras.

Sampai kini kalimat itu tetap relevan, bahkan sudah terbukti di zaman-zaman yang lewat, termasuk ketika negara-negara, seperti Indonesia barulah berdiri dan merdeka.

Dalam banyak aspek, olahraga tidak saja menyatukan orang, tetapi juga bertalian erat dengan proses pembangunan bangsa atau nation building yang tak akan berhenti.

Salah satu dari banyak petunjuk mengenai relasi kuat antara olahraga dan pembangunan bangsa adalah tanggal bangsa ini merayakan hari monumental olahraganya pada 9 September yang biasa disebut Hari Olahraga Nasional.

Tetapi sampai 37 tahun lalu Indonesia tak pernah merayakan Hari Olahraga Nasional.

Hari spesial dalam kalender olahraga nasional itu baru diperingati ketika Presiden Soeharto menyatakan tanggal itu sebagai Hari Olahraga Nasional pada 1985.

Pernyataan Soeharto itu disampaikan dua hari setelah pemerintah menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 67 Tahun 1985 tentang penetapan tanggal 9 September sebagai Hari Olahraga Nasional.

Tanggal itu diputuskan sebagai hari penting nasional karena hari itulah hari besar pertama dalam dunia olahraga nasional.

Tanggal itu adalah hari pertama ajang olahraga skala nasional pertama di Indonesia sebagai negara merdeka digelar, yakni Pekan Olahraga Nasional (PON) 1948.
 

Halaman : 1