Pertunjukan Primitivisme di Tengah-tengah Masyarakat Modern

SHARE

Istimewa


Pada tahap teologi, Comte menyebut bahwa tahap berpikir animisme, dinamisme, politeisme, dan metafisika adalah alam pikir teologi primitiv yang secara original bisa dilihat pada suku-suku primitiv di pedalaman dan di tengah-tengah  hutan belantara atau di tengah-tengah  padang dan gurun pasir.  Masyarakat yang sudah berbudaya tinggi sudah mencapai alam teologi monoteisme, meninggalkan alam primitivisme ini. Orang Islam masuk penganut teologi monoteisme ini (tauhid), sudah tinggi teologinya karena sudah meninggalkan primitivisme (animisme dinamisme politeisme metafisika).

Berdasarkan penjelasan ini maka praktik ritual kendi Nusantara yang tata caranya dirancang oleh dukun istana dan pertunjukan pawang hujan pada event MotoGP tersebut adalah sebuah pertunjukan alam pikir teologi primitivisme ini. Mengapa saya sebut primitivisme? Ya karena sepenuhnya berdasarkan alam pikir teologi animisme, dinamisme, politeisme, dan metafisika. Bukan berdasarkan alam pikir positivisme dan teologi monoteisme (Ketuhanan YME). 

Lalu apa itu modern dan modernisme? Modern mudahnya adalah lawan primitiv itu. Modernisme ya lawan primitivisme. Modernisme adalah alam pikir berdasarkan filsafat rasionalisme dan empirisme yang dipelopori oleh Francis Bacon, Rene Descartes, Galilio Galilie, dan lain-lain  filosof sealiran. Intinya konstruk alam pikir berdasarkan hukum-hukum  alam yang rasional dan empiris.

Memahami peristiwa alam harus dijauhkan dari alam pikir primitivisme tadi. Cara memahaminya harus melalui observasi dan eksperimen (riset ilmiah). Hujan misalnya jangan dipahami dengan alam pikir primitivisme tadi tapi dipahami berdasarkan hukum alam yang rasional dan empiris. Kalau ingin mengusir hujan ya harus berdasarkan hasil riset ilmiah, bukan dengan cara ritual berdasarkan teologi primitivisme tadi. 

Halaman : 1