PSI Musuh “Sejati” Anies

SHARE

Ilustrasi


Bukan kritik tapi kebencian

Dalam demokrasi apa yang disampaikan oleh Ketum PSI Giring Ganesha merupakan hal yang sangat wajar. Sebab, setiap warga negara berhak menyampaikan pendapatnya.  Namun, apa yang diungkapkan Giring terasa aneh, Anies belum menjabat sebagai Presiden tapi PSI sudah memutuskan menjadi oposisi. Sehingga yang publik rasakan  apa yang disampaikan oleh Giring bukanlah sebuah kritik, tapi kebencian terhadap sosok Anies.

Atas sikap politik yang dipertunjukan oleh PSI, publik pun bertanya, sebenar PSI itu partai nasional atau partai lokal. Sebab, selama ini  mereka hanya sibuk mengkritisi Gubernur DKI Jakarta, sehingga mereka lupa masih banyak permasalahan bangsa yang butuh kritik dan saran dari partai yang mengaku partainya anak muda itu.

Kebencian PSI juga sangat terasa dari diksi yang disampaikan oleh Giring yang  mengatakan jika Indonesia dipimpin sosok pembohong (Anies-red) Indonesia akan suram dan kemajuan bangsa akan terancam.  

Penulis pun balik bertanya apakah saat ini Indonesia sudah cerah dan maju?. Kalau sudah maju kemajuannya dari sisi mana?. Apakah Giring mampu menjelaskan hal tersebut. Jika tidak, apa yang disampaikan itu hanya ungkapan kekesalan dan kebencian saja.

Jika menengok sejenak data, pada kepemimpinan Jokowi Indonesia mengalami kemunduruan dalam beberapa hal. Misalnya dalam penegekan HAM dan demokrasi.

Berdasarkan data di era Presiden Jokowi penegakan HAM mengalami penuruan. Setara Institute merilis hasil risetnya yang mengungkapkan bahwa Indeks HAM di Indonesia mengalami penuruan yakni dari 3,2 menjadi 2,9 pada tahun 2020 dengan skala 1 sampai 7. Angka 1 menunjukan penegakan HAM yang rendah dan angka 7 menunjukan penegakan HAM yang tinggi.

Dalam hal demokrasi di era kepempinan Jokowi juga mengalami penuruan. Berdasarkan Indeks Demokrasi 2019, Indonesia masuk dalam katagori demokrasi cacat.  Dalam indeks tersebut Indonesia mendapatkan skor 6,48 dan menempati peringkat 64 dari 167 negara yang disurvei.Kebebasan sipil di Indonesia dalam Indeks Demokrasi 2019 adalah yang terendah di antara indikator lainnya.  Pada skala 10, nilai kebebasan sipil Indonesia mencapai 5,59. Sementara nilai budaya politik Indonesia mencapai 5,63 poin.

Halaman : 1