CARAPANDANG - Pemerintah menargetkan penurunan kemiskinan ekstrem sampai 0 persen pada 2026. Sementara itu, tingkat pengangguran terbuka ditargetkan turun hingga 4,44 persen.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Rachmat Pambudy juga menyampaikan target pertumbuhan ekonomi tinggi berkelanjutan mencapai 6,3 persen pada 2026. Sebelumnya, pada 2024 pemerintah Indonesia telah mencapai pertumbuhan ekonomi 5,03 persen.
“Penurunan kemiskinan yang diukur salah satunya dengan kemiskinan ekstrem dengan target mencapai 0 persen. Sumber daya manusia yang berkualitas diukur dengan indikator indeks modal manusia yang diupayakan terus meningkat mengintervensi multi sektor,” ujar Rachmat Pambudy saat memberikan sambutan dalam acara Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat (Rakorbangpus), Senin (5/5/2025).
Pihaknya berharap semua sasaran tersebut dapat tercapai dengan memastikan efektivitas program dan anggaran di seluruh kementerian/lembaga dan daerah. Dia menekankan, prioritas pembangunan pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2026 terdiri lima arahan Presiden dan program-program lain.
Rachmat menyebut, prioritas pembangunan nasional pada 2026 terbagi menjadi dua klaster. Klaster pertama yakni kedaulatan pangan dan energi, klaster kedua yakni ekonomi produktif dan inklusif.