CARAPANDANG – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto tidak menempatkan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai prioritas utama. Hal tersebut dapat dibaca dari pembiayaan proyek tersebut yang semakin menurun.

Demikian disampaikan Akademisi Nanyang Technological University (NTU) Singapura, Prof. Sulfikar Amir lewat kanal Youtube Bambang Widjojanto, Kamis, 6 November 2025.

Menurutnya dengan pembiayaan yang terus menurun ini akan berdampak pada perlambatan baik dari sisi kuantitas maupun kualitas pembangunan IKN.

“Jadi IKN ini bukan prioritas Presiden Prabowo. Ini punya konsekuensi terhadap tidak hanya laju kuantitas pembangunan IKN tapi juga kualitas pembangunannya,” ujarnya.

Ia menyoroti belum adanya audit kualitas bangunan yang telah berdiri di kawasan IKN. Hingga kini, kata dia, belum terlihat ada langkah pemerintah untuk memastikan apakah pembangunan sesuai dengan spesifikasi maupun biaya yang telah dikeluarkan.

“Kita belum pernah melihat ada upaya untuk mengaudit kualitas bangunan yang ada di IKN. Apakah sesuai dengan spek, apakah sesuai dengan biaya yang telah dikeluarkan? Yang jelas, bangunan sendiri belum pernah terpakai, paling hanya satu gedung OIKN,” jelasnya.