“Insyaallah kami di Kabupaten Solok senantiasa intens menyiapkan seluruh dokumen yang dibutuhkan dalam rangka recovery ke depan. Dari 14 kecamatan yang ada, ada 9 kecamatan terdampak langsung dan 3 diantaranya mengalami dampak yang cukup parah,” ujar Bupati.
Bupati juga menjelaskan bahwa hingga saat ini total kerugian akibat bencana tercatat mencapai sekitar Rp. 1,4 triliun. Untuk menjaga konektivitas wilayah, dua jembatan Bailey telah dapat diakses melalui kerja sama dengan TNI. Sementara itu, distribusi logistik dilaporkan sudah berjalan lancar dan merata di wilayah terdampak.
Selain itu, Bupati Solok turut menyoroti potensi ancaman bencana lanjutan seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Pergerakan Lempeng Sumani yang sempat memicu gempa berkekuatan sekitar 4,9 SR beberapa waktu lalu menjadi perhatian bersama untuk meningkatkan kewaspadaan.
Sementara itu, Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto dalam arahannya menegaskan bahwa kehadiran BNPB di Sumatera Barat bukan sekadar datang membawa bantuan, melainkan sebagai bentuk tanggungjawab penuh dalam penanganan bencana.
“BNPB hadir bukan sebagai tamu, tetapi sebagai tuan rumah. Kami datang bukan hanya untuk mengirim bantuan, tetapi juga untuk menyelesaikan seluruh permasalahan di daerah terdampak,” tegas Suharyanto.