"Selain berada di daerah ketinggian, rumah sakit Unand juga memiliki peralatan mumpuni dan tenaga medisnya yang handal," kata Kepala BNPB.
Ia menegaskan, BNPB sangat serius dalam memitigasi setiap potensi ancaman bencana di seluruh Indonesia, termasuk di Sumbar. Dalam waktu dekat, usulan tersebut akan ditindaklanjutinya dengan sebuah kesepakatan kerjasama.
"Kerjasama itu nantinya bukan saja tentang kesehatan tapi juga penyediaan peralatan, fasilitas, perlengkapan apabila terjadi bencana. Termasuk dalam penyelamatan korban bencana tsunami," terangnya.
Ia berharap, sinergitas Pemerintah Daerah dan perguruan tinggi dalam memitigasi ancaman bencana dapat terus ditingkatkan di setiap daerah. Kesiapsiagaan itu penting, untuk meminimalisir resiko.
Selain Kepala BNPB dan Gubernur Sumbar, juga tampak hadir sejumlah tokoh dalam kegiatan tersebut, beberapa di antaranya adalah Rektor Unand, Prof. Efa Yonnedi, Ph.D., perwakilan Duta Besar Australia untuk Indonesia, Pj Sekda Sumbar, Yozawardi, Kalaksa BPBD Sumbar, Rudy Rinaldy, Dirut RS Unand Muhammad Riendra. (adpsb/nov)