CARAPANDANG - Satgas Pamtas RI-RDTL, Polres Timor Tengah Utara (TTU), dan Kodim 1618/TTU turun langsung ke Desa Inbate. Kehadiran aparat dilakukan setelah bentrokan dengan aparat Timor Leste, Unidade de Patrulhamento da Frontera (UPF), memicu penembakan terhadap warga.
Insiden bermula dari pemasangan patok koordinat baru oleh UPF di kebun warga Saop’an, titik 35, 36, dan 37. Akibatnya, seorang warga Desa Inbate, Paulus Taeki Oki, tertembak di bahu kanan dan dirawat di RSUD Kefamenanu.
Dansatgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat Yonarhanud DBY/15, Letkol Arh Reindi Trisetyo Nugroho, menjelaskan kehadiran aparat TNI-Polri bertujuan meredam konflik. Ia menegaskan pentingnya koordinasi dengan pemerintah pusat karena kasus melibatkan dua negara.
“Kehadiran kami di lokasi untuk menenangkan masyarakat dan memastikan situasi tidak meluas. Tugas prajurit Satgas membawa warga kembali ke rumah, memberi ruang Polres TTU mengolah TKP, serta mencegah benturan antara TNI dan masyarakat,” kata Letkol Arh Reindi, Senin (26:8/2025).
Kapolres TTU, AKBP Eliana Papote, S.I.K., M.M., menambahkan, aparat harus menahan diri dalam menghadapi situasi di lapangan. Menurutnya, ketenangan aparat menjadi kunci agar masyarakat juga tidak terpancing emosi.
“Lokasi bentrok berada di kebun warga, sehingga semua pihak harus menahan diri. TNI-Polri juga harus menjaga tutur kata, jangan sampai situasi panas memicu konflik baru,” ujar AKBP Eliana.