Beranda Kolom Narasi AS tentang "Penyeimbangan Kembali Ekonomi China" Adalah Retorika Usang

Narasi AS tentang "Penyeimbangan Kembali Ekonomi China" Adalah Retorika Usang

Foto dari udara yang diabadikan menggunakan drone ini menunjukkan kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) yang akan diekspor di pangkalan logistik kereta Pelabuhan Paihe di Hefei, Provinsi Anhui, China timur, pada 17 Juni 2025. (Xinhua/Zhou Mu)

0
Xinhua

Politisi Amerika Serikat (AS) yang gencar menyerukan retorika "penyeimbangan kembali ekonomi China" sejatinya tengah mendorong agenda pemisahan diri (decoupling) dari China. Namun, langkah itu tidak akan berhasil. Dalam perekonomian global, hal yang benar-benar dibutuhkan negara-negara adalah kerja sama, bukan pola pikir menang kalah (zero-sum).

CARAPANDANG.COM, BEIJING -- Narasi terbaru yang disampaikan beberapa pejabat Amerika Serikat (AS) bahwa ekspor China "membanjiri" pasar global dan ekonomi China perlu "diseimbangkan kembali" hanyalah retorika usang yang berulang kali digunakan untuk menyerang China. Klaim tak berdasar ini mengabaikan pergeseran monumental yang sedang berlangsung seiring ekonomi China memasuki tahap perkembangan berkualitas tinggi

   Meskipun total nilai ekspor China masih besar, pangsa ekspor dalam perekonomian China terus menurun secara bertahap selama beberapa tahun terakhir, proporsinya kini lebih rendah daripada negara-negara seperti Vietnam, Jerman, dan Korea Selatan. Sementara itu, nilai impor China terus tumbuh, mencapai lebih dari 2,64 triliun dolar AS (1 dolar AS = Rp16.399) pada 2024, lebih dari 10 kali lipat dibandingkan jumlah yang tercatat pada 2000.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here