“Potensi kepemudaan harus dioptimalkan. Mari berkontribusi membangun ekonomi daerah, baik secara individu maupun kolektif organisasi,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Solok, Syafriadi, menilai kolaborasi Bupati dan Wakil Bupati Solok menjadi energi baru bagi dunia kepemudaan.
“Sinergi JFP–Candra memberi inspirasi bagi pemuda untuk tumbuh dan berkembang di bidang wirausaha. Kita perlu menjadikannya sebagai energi positif untuk bergerak lebih maju,” katanya.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Camat Kubung, Acil Fasra, S.Ip., MM, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya mental tangguh dan semangat belajar bagi pemuda di tengah situasi ekonomi yang menuntut kreativitas tinggi.
“Gunakan ilmu dari para narasumber sebagai motivasi untuk berani memulai usaha. Jangan takut gagal, karena badai efisiensi justru harus jadi pelecut semangat berkontribusi bagi daerah,” ucapnya.
Dua narasumber tampil memberikan inspirasi dan pengetahuan praktis. Yusrizal, Amd.Kom, pengusaha batik lokal dengan brand Salingka Tabek, berbagi kisah sukses dan kunci bertahan di dunia usaha:
“Optimis saja tidak cukup. Kita butuh mental baja, siap jatuh bangun, dan berani branding produk kita sendiri. Kuncinya yakin dan konsisten menjaga kualitas.”
Sedangkan Supri Ardi, S.Ikom., M.I.Kom menyoroti pentingnya adaptasi digital di era persaingan global.