Ia menegaskan, peran ulama dalam perjuangan kemerdekaan sangat besar dan menjadi bukti kuat bahwa nilai spiritualisme mampu membangkitkan semangat juang. Karena itu, menurutnya, sinergi antara pejuang, ulama, dan tokoh masyarakat harus terus dijaga.
“Antara pejuang, ulama, dan tokoh masyarakat harus membangun sinergi serta kolaborasi. Inilah warisan yang mesti kita jaga dan teruskan untuk membangun bangsa ke depan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Mahyeldi menambahkan bahwa semangat kebersamaan, kekompakan, dan keikhlasan para pendahulu perlu dijadikan teladan dalam memberikan kontribusi nyata bagi bangsa dan negara.
Sebagai informasi, upacara tersebut diikuti oleh berbagai unsur, mulai dari TNI, Polri, ASN, mahasiswa, hingga pelajar. Komandan upacara dipercayakan kepada Mayor CKE Dian Sitanggang, Dandenkomlekrem 032/WBR, sementara Korps Musik diisi oleh Dinas Perhubungan Sumbar.
Barisan peserta tampak rapi dan bersemangat, terdiri dari pasukan gabungan TNI AD, AL, AU, personel Polda Sumbar, serta ASN dari Satpol PP, Dinas Kehutanan, dan OPD Pemprov Sumbar. Turut hadir pula mahasiswa dari AMSS, AKPER Kesdam I BB, Poltekpel, serta siswa dari SMK Pelayaran Padang, SMA Praja Nusantara, SMK Taruna, SMAN 1, SMAN 2, dan SMAN 10 Padang. (adpsb/cen)