Berdasarkan penelitian Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada 2021, debit air irigasi di Desa Kepanjen, Klaten, Jawa Tengah, menurun hingga 76 persen setelah pabrik beroperasi. Kondisi ini berdampak pada meningkatnya biaya produksi pertanian hingga 62 persen.
Menanggapi hal ini, sejumlah pengamat menilai perlunya evaluasi menyeluruh terhadap pengelolaan sumber daya air di sekitar kawasan industri. Mereka menekankan pentingnya keseimbangan antara operasional perusahaan dengan keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Pihak Aqua, dalam pernyataan tanggapannya atas inspeksi Dedi, menyebut aktif berdialog dan melibatkan masyarakat serta LSM. Perusahaan mengklaim berkomitmen memastikan pengelolaan air dilakukan secara adil, transparan, dan berkelanjutan.
Situasi ini menggarisbawahi urgensi penanganan tata kelola air di kawasan industri untuk menjamin hak dasar masyarakat terhadap akses air bersih.