“Payakumbuh merupakan daerah strategis dengan ragam adat dan budaya yang masih hidup di tengah masyarakat. Sebagai salah satu destinasi wisata budaya, kita ingin memperkuat peran pemerintah bersama seluruh pemangku kepentingan dalam perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan adat budaya,” jelasnya.
Harapan serupa juga disampaikan Ketua DPRD Kota Payakumbuh, Wirman Putra. Menurutnya, menjaga adat sama dengan menjaga jati diri masyarakat Minangkabau.
“Adat bukan hanya sekadar aturan, melainkan juga cerminan identitas kita yang berlandaskan prinsip Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. Pelatihan ini menjadi momentum penting untuk kembali memahami, mendalami, dan mengamalkan nilai-nilai luhur tersebut,” ungkap Wirman.
Ia berharap, kegiatan ini mampu menjadi bekal bagi generasi penerus agar tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga kaya budi pekerti dan kearifan lokal.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Payakumbuh, Yunida Fatwa, menjelaskan bahwa pelatihan adat tahun ini dirancang untuk meningkatkan kualitas SDM kebudayaan.
“Pelatihan adat ini bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia kebudayaan guna mendukung pengembangan, pemanfaatan, dan pelestarian adat budaya di Kota Payakumbuh,” terangnya.
Acara pembukaan turut dihadiri Ketua LKAAM, Staf Ahli Wali Kota, Kepala OPD terkait, camat se-Kota Payakumbuh, Ketua KAN, Ketua Bundo Kanduang Kota, serta perwakilan Bundo Kanduang Nagari se-Kota Payakumbuh.