Seorang warga Palestina berdiri di dalam sebuah bangunan yang hancur di kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara pada 2 November 2025. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)
Sebanyak 357 warga Palestina tewas dan 903 lainnya terluka dalam serangan Israel, sejak perjanjian gencatan senjata mulai berlaku pada 10 Oktober, lapor pihak berwenang pada Minggu.
Seorang wanita berdiri di samping bangkai mobil yang dibom oleh drone Israel di Kfar Roummane, Lebanon selatan, pada 2 November 2025. (Xinhua/Ali Hashisho)
Gencatan senjata di Jalur Gaza tetap sangat rapuh, karena Israel tidak sepenuhnya mematuhi ketentuan kesepakatan, kata Duta Besar Palestina untuk Austria dan peninjau tetap di PBB, Salah Abdel Shafi, kepada RIA Novosti.
Pelanggaran oleh Israel terhadap gencatan senjata dengan kelompok Hizbullah di Lebanon telah menewaskan 114 warga sipil, kantor hak asasi manusia PBB melaporkan pada Kamis (13/11).
Foto yang diabadikan di Sanaa, Yaman, pada 10 Oktober 2025 ini menunjukkan para demonstran meneriakkan berbagai slogan dalam aksi unjuk rasa untuk merayakan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. (Xinhua/Mohammed Mohammed)
Di Gaza City, antrean roti bisa berlangsung berjam-jam. Abu Bilal al-Sheikh Khalil, warga yang tinggal di tempat pengungsian, mengeluhkan isi pasar yang tidak berguna.
Presiden Turki menuduh Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata mematikan, yang sengaja diarahkan kepada anak-anak di tengah salah satu krisis kemanusiaan terparah di era modern.
Moskow mendesak pihak-pihak yang terkait dalam kesepakatan Gaza untuk mematuhi perjanjian gencatan senjata, kata Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia pada Kamis.
Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri Iran Esmaeil Baghaei pada Sabtu (18/10) mengecam keras Israel atas pelanggaran berulang terhadap gencatan senjata dengan Hamas di Jalur Gaza.
Meski di tengah gencatan senjata, pasukan Zionis Israel tetap melancarkan serangan udara terhadap sebuah kendaraan sipil di dekat Gaza City sehingga menewaskan belasan warga sipil dari satu keluarga.
Otoritas lokal di Gaza mengatakan bahwa hanya sekitar 480 truk bantuan memasuki wilayah yang terkepung itu pada 15 Oktober berdasarkan perjanjian gencatan senjata dengan Israel.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Kamis (16/10), menyambut baik gencatan senjata sementara yang baru-baru ini dicapai antara Pakistan dan Afganistan, dan mendesak "pengakhiran pertempuran yang berkelanjutan."