Orang-orang menghadiri sebuah upacara pemakaman di Sanaa, Yaman, pada 17 April 2025. Sebuah upacara pemakaman bagi para korban yang tewas dalam serangan udara Amerika Serikat diadakan di Sanaa, ibu kota Yaman, pada Kamis (17/4). (Xinhua/Mohammed Mohammed)
Foto yang diabadikan menggunakan ponsel di Port Sudan pada 10 Februari 2025 ini menunjukkan sekelompok pengungsi di dalam sebuah bus sebelum kembali ke Wad Madani, ibu kota Negara Bagian Gezira, Sudan tengah, sebagai bagian dari program pemerintah untuk pemulangan pengungsi secara sukarela. (CARAPANDANG/Xinhua/Urqia Elzaki)
Cuaca ekstrem kembali memakan korban. Hujan lebat disertai badai petir yang melanda India dan Nepal sejak Rabu (9/4/2025) telah menewaskan hampir 100 orang.
Tim penyelamat mencari korban selamat di antara reruntuhan bangunan yang hancur di area permukiman Shuja'iyya di sebelah timur Gaza City pada 9 April 2025. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)
Orang-orang melakukan pencarian di antara reruntuhan sebuah bangunan sekolah, yang dialihfungsikan menjadi tempat penampungan, pascaserangan udara Israel di Gaza City pada 4 April 2025. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)
Serangkaian badai hebat yang melanda Amerika Serikat bagian selatan dan midwest selama beberapa hari terakhir telah menewaskan sedikitnya 18 orang. Hujan deras yang terus-menerus membuat sungai-sungai meluap dan memperparah kondisi banjir, dikutip dari Guardian, Senin (7/4/2025).
Seperti dilansir AFP, Selasa 1 April 2025, Kementerian Kesehatan di Gaza menyebut setidaknya 80 orang di Palestina yang tewas dalam 48 jam terakhir. Puluhan korban meninggal itu tersebar di seluruh wilayah Palestina.
Foto yang diabadikan di sebuah pemakaman di Gaza City pada hari pertama Idul Fitri pada 30 Maret 2025 ini menunjukkan seorang warga Palestina sedang mengunjungi makam kerabatnya yang tewas akibat serangan tentara Israel. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)
Rusia mengutuk pemboman Israel yang kembali di Jalur Gaza. Serangan itu menjadi yang paling mematikan sejak gencatan senjata berlaku antara Israel dan Hamas, Januari.