Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan di Koninklije Militaire Akademie Bandung. Karier militernya terus berkembang hingga mencapai pangkat letnan jenderal.
Ia menjadi korban peristiwa G30S/PKI pada usia 45 tahun. Jenazahnya dimakamkan dengan upacara militer di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
3. Letjen (Anumerta) Haryono
Letnan Jenderal Haryono lahir di Surabaya pada 20 Januari 1924. Perwira bernama lengkap Mas Tirtodarmo Haryono ini dikenal cerdas dan menguasai tiga bahasa asing.
Ia menolak rencana Partai Komunis Indonesia (PKI) membentuk Angkatan Kelima. Sikapnya itu membuat ia dimusuhi PKI.
Pada dini hari 1 Oktober 1965, ia diculik dari rumah dan kemudian dibunuh di Lubang Buaya.
4. Letjen (Anumerta) Siswondo Parman
Letnan Jenderal Siswondo Parman lahir di Wonosobo, Jawa Tengah pada 4 Agustus 1918. Ia dikenal ahli intelijen dan dijuluki "Penasihat Agung".
Parman berhasil membongkar rahasia gerakan APRA Westerling pada 1950. Ia juga menentang rencana PKI membentuk Angkatan Kelima.
Karena sikap itu, ia masuk daftar hitam G30S. Ia diculik dari rumahnya pada 1 Oktober 1965 dan tewas ditembak. Jenazahnya dibuang ke sumur Lubang Buaya.
5. Mayjen (Anumerta) D.I. Panjaitan
Mayor Jenderal Donald Izacus Panjaitan lahir di Balige, Tapanuli, pada 10 Juni 1925. Ia menempuh pendidikan militer sejak pendudukan Jepang.
Setelah Proklamasi, ia ikut membentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang menjadi cikal bakal TNI.