CARAPANDANG - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap serangan balasan yang dilakukan Israel ke Iran tidak menimbulkan efek lanjutan.
Menurutnya, saat ini situasi Israel tengah dibuat kewalahan dengan perang melawan pihak lain seperti Hamas dan Hisbullah. Oleh karena itu, kecil peluang bagi konflik Iran-Israel untuk terus berkepanjangan.
"Jadi kalau kita lihat per siang hari ini, reaksi daripada Iran juga masih sangat terbatas. Nah kalau di dalam politik ini kan mereka sering sebut tit-for-tat. Jadi artinya penyelamatan muka, balas membalas tetapi skalanya kecil, diharapkan tidak menimbulkan efek lanjutan," ujar Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat.
Perkembangan geopolitik Timur Tengah menjadi salah satu topik diskusi dalam kunjungan mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Tony Blair ke Kantor Kemenko Perekonomian di Jakarta.
Menurut Airlangga, konflik tidak akan meluas selama negara-negara di kawasan Timur Tengah seperti Yordania, Mesir dan Arab Saudi memilih untuk menahan diri (restrain).
"Geopolitik sama seperti yang kita sudah bahas, semua negara restrain, menahan diri. Terutama di Timur Tengah kan saya juga sampaikan Yordania, Mesir, Arab Saudi, tidak ada kepentingan," jelasnya.
Masih berlanjutnya perang di wilayah lain seperti Ukraina-Rusia, juga menjadi pertimbangan tersendiri bagi negara-negara tersebut untuk tidak terlibat lebih jauh dalam konflik antara Iran dan Israel.