CARAPANDANG - Bursa saham Amerika Serikat di Wall Street, New York jatuh pada akhir perdagangan Jumat (16/6/2023) waktu setempat.
Saat ini obsesi Wall Street terhadap saham-saham teknologi yang berkaitan dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) mulai meredup.
Berdasarkan data Bloomberg, Sabtu (17/6/2023), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 0,32 persen atau 108,94 poin ke 34.299,12, S&P 500 turun 0,37 persen atau 16,25 poin ke 4.409,59, dan Nasdaq tergelincir 0,68 persen atau 93,25 ke 13.689,57.
Nasdaq 100 berkinerja buruk, dipimpin oleh pelemahan saham Microsoft Corp. dan Apple Inc., yang baru-baru ini ditutup pada level tertinggi sepanjang masa.
Peringatan mengkhawatirkan dari Micron Technology Inc. membebani produsen chip, sementara Adobe Inc. naik karena perkiraan bullish.
Sementara itu, S&P 500 menghentikan lonjakan beruntun enam hari, tetapi masih mencatatkan minggu terbaiknya sejak Maret 2023.
Investor saham terjebak di antara ketakutan kehilangan reli tahun ini dan meningkatnya kekhawatiran tentang pasar yang overbought. Selain itu ada hal lain yang harus dihadapi minggu ini: penentuan posisi.
Terdapat perkiraan kontrak opsi (berjangka) senilai US$4,2 triliun yang terkait dengan saham dan indeks yang dijadwalkan untuk jatuh tempo. Dalam kondisi seperti ini, trader biasanya perlu melepas posisi atau memulai yang baru.