Beranda Ekonomi Angka Kebangkrutan di Jepang Diperkirakan Tembus 10.000 pada 2025 untuk Tahun Kedua Beruntun

Angka Kebangkrutan di Jepang Diperkirakan Tembus 10.000 pada 2025 untuk Tahun Kedua Beruntun

Foto yang diabadikan pada 17 November 2025 ini menunjukkan Menara Tokyo dan pemandangan kota di Tokyo, Jepang. (Xinhua/Jia Haocheng)

0
Xinhua

CARAPANDANG.COM, TOKYO -- Angka kebangkrutan perusahaan di Jepang mencapai 9.372 selama periode Januari-November tahun ini, sehingga kemungkinan besar totalnya pada 2025 akan melampaui 10.000 untuk tahun kedua berturut-turut. Demikian menurut laporan media lokal.

   Kasus-kasus kebangkrutan, yang melibatkan utang setidaknya 10 juta yen (1 yen = Rp107) turun 7,5 persen dari tahun sebelumnya menjadi 778 kasus pada November, ungkap laporan Kyodo News yang mengutip survei Tokyo Shoko Research.

   Sementara itu, total liabilitas, atau utang yang harus dibayar oleh perusahaan kepada pihak lain saat jatuh tempo, turun 48,6 persen menjadi 82,4 miliar yen saat jumlah kasus kebangkrutan yang melibatkan liabilitas sebesar 500 juta yen atau lebih berkurang setengahnya, papar perusahaan riset kredit tersebut.

   Berdasarkan sektor industri, sektor jasa mencatatkan jumlah kebangkrutan bisnis tertinggi pada November dengan 250 kasus, meski angka itu turun 17,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Usaha kecil khususnya menjadi yang paling terdampak akibat kenaikan harga dan kekurangan tenaga kerja, papar survei tersebut.

   Kebangkrutan terkait inflasi mencapai 700 kasus pada periode Januari-November, meningkat 7,4 persen, karena pelemahan yen mendorong kenaikan harga pangan, energi, dan barang-barang pokok lainnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here