"Mudah mudahan 14 Februari bisa jadi hari perubahan Indonesia. Tekanan ekonomi yang luar biasa dialami keluarga-keluarga di Indonesia menjadi lebih baik. Kami menginginkan Indonesia adil makmur untuk semua, bukan Indonesia adil makmur untuk sebagian," kata mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Anies menjelaskan bahwa dia dan Muhaimin pada 26 tahun lalu merupakan aktivis kampus yang menentang kekuasaan orde baru (orba).
Tak terbayangkan, kata Anies, 25 tahun kemudian sejak saat itu, dirinya tersambung kembali dengan Gus Muhaimin untuk meningkatkan demokrasi Indonesia.
Sementara itu, kegiatan tersebut dihadiri oleh para kiai, tokoh, dan pemimpin pondok pesantren (ponpes) yang ada di Jombang dan Pulau Jawa, seperti mantan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, Pemimpin Ponpes Lirboyo Kediri KH. Anwar Mansur, KH. Marzuki Mustamar, dan tokoh lainnya.