Rencana perdamaian versi sebelumnya, yang terdiri dari 28 poin, mewajibkan Ukraina menyerahkan wilayah di Ukraina timur, mengurangi militernya, dan melepaskan keinginannya untuk bergabung dengan NATO. Dengan demikian, rencana itu melanggar beberapa garis merah yang telah lama diberlakukan oleh Ukraina, sehingga menuai kritik dari Ukraina dan seluruh Eropa, sebut sejumlah laporan.
Para perwakilan dari AS, Ukraina, dan negara-negara Eropa bertemu di Jenewa pada Minggu (23/11) saat Gedung Putih mendorong tercapainya kesepakatan atas rencana 28 poin tersebut.
Usai pertemuan antara delegasi Ukraina dan penasihat keamanan nasional dari Inggris, Prancis, dan Jerman, pihak Ukraina menggelar pembicaraan bilateral dengan perwakilan AS.
Menurut laporan, pertemuan pada Minggu di Jenewa tersebut turut dihadiri oleh Menlu AS Marco Rubio, Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah Steve Witkoff, dan Sekretaris Angkatan Darat AS Daniel Driscoll selaku perwakilan pihak AS, serta kepala kantor Zelensky, Andriy Yermak, selaku pemimpin delegasi Ukraina.
Menurut pernyataan bersama yang dirilis oleh Gedung Putih pada Minggu malam waktu setempat, pembicaraan antara perwakilan AS dan pejabat Ukraina di Jenewa menghasilkan "kemajuan signifikan untuk menyelaraskan posisi."
Kremlin menyampaikan bahwa pihaknya tidak menerima rincian resmi dari Jenewa dan tidak berencana menggelar pembicaraan dengan pejabat AS pada pekan ini, lapor Newsweek.