CARAPANDANG - Bank sentral Rusia mengeluarkan sinyal hawkish pada Selasa (30/5/2023), lebih dari seminggu sebelum penetapan suku bunga berikutnya, memperingatkan bahwa risiko pro-inflasi dari meningkatnya permintaan konsumen dan melemahnya rubel dapat memerlukan kebijakan moneter yang lebih ketat.
Bank bertekad untuk membawa inflasi tahunan kembali ke target 4,0 persen pada tahun 2024 dan memperkirakan inflasi berakhir tahun ini di 4,5 persen-6,5 persen.
Inflasi melonjak hingga dua digit pada tahun 2022.
Bank sentral secara bertahap membalikkan kenaikan suku bunga darurat menjadi 20 persen segera setelah Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada Februari 2022, tetapi mempertahankan suku bunga utamanya di 7,5 persen sejak September.
Pertemuan berikutnya dijadwalkan pada 9 Juni. dilansir antaranews.com