Beranda Warta Kementerian Bekengi Judol, Cloudflare Terancam Ditutup

Bekengi Judol, Cloudflare Terancam Ditutup

Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kominfo, Alexander Sabar, menyatakan bahwa dari sampling 10.000 situs judi online yang diblokir, sebanyak 76% di antaranya menggunakan Cloudflare.

0
Ilustrasi

CARAPANDANG - Kementerian Komunikasi danDigital (Komdigi) mengungkap bahwa ribuan situs judi online (judol) ternyata menggunakan layanan Cloudflare. Perusahaan asal Amerika Serikat ini terancam ditutup aksesnya di Indonesia jika tidak kooperatif terhadap teguran yang diberikan pemerintah.

Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kominfo, Alexander Sabar, menyatakan bahwa dari sampling 10.000 situs judi online yang diblokir, sebanyak 76% di antaranya menggunakan Cloudflare.

"Hasil deteksi kita dari seluruh situs judi online yang kita take down, yang kita blokir, kita tracking back, IT-nya tahu di mana? Cloudflare," ujar Alex dalam keterangannya seperti dikutip CNBC, di Jakarta, Rabu (19/11/2025).

Alex menegaskan bahwa dengan bersembunyi di balik Cloudflare, ribuan situs judi tersebut merasa aman dan terproteksi. Ia menilai Cloudflare seharusnya mampu melakukan penyortiran dan memoderasi konten ilegal, termasuk situs judi online yang jelas dilarang di Indonesia.

"Nah Cloudflare-nya enggak mau kerja sama. Harusnya dia menyortir dong," tegas Alex.

Cloudflare, yang berbasis di San Francisco, Amerika Serikat, juga disebutkan tidak memiliki perwakilan resmi di Indonesia. Perusahaan ini termasuk dalam daftar 25 platform yang belum melakukan pendaftaran sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) sesuai regulasi di Indonesia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here