"Stunting adalah kondisi ketika balita memiliki tinggi badan dibawah rata-rata. Hal ini diakibatkan asupan gizi yang diberikan, dalam waktu yang panjang, tidak sesuai dengan kebutuhan. Stunting berpotensi memperlambat perkembangan otak, dengan dampak jangka panjang berupa keterbelakangan mental, rendahnya kemampuan belajar, dan risiko serangan penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, hingga obesitas," terang Fatmawati.
Sementara itu, Ade Rezki Pratama anggota DPR RI Komisi lX, menekankan pentingnya kualitas pengasuhan dalam menentukan kualitas generasi penerus.
"Salah satu penyebab anak stunting dilahirkan karna pernikahan dini, karna pasangan usia subur yang sudah berumur tapi ingin memiliki anak, itu menyebabkan kehamilan yang beresiko, pasangan usia subur yang tiap tahun melahirkan anak juga menjadi penyebab adanya anak stunting," ungkap Ade Rizki.
Ia juga mengimbau serta mengajak mengajak masyarakat kota Bukittinggi untuk mensukseskan program pemerintah ini.
"Jangan sampai anak-anak kita stunting, tidak boleh lagi masyarakat kota bukittinggi hamil yang terlalu cepat hamil yang banyak dan hamil terlalu dekat, untuk menjaga kontrol kontrol kehamilan dan pengawasan terhadap pengendalian penduduk Kota Bukittinggi kita sukseskan program KB," ujar Ade Rezki Pratama anggota DPR RI Komisi lX.