“Ini kita jual dengan harga terjangkau. Pangan murah bukan hanya kali ini, tetapi sudah berapa kali dilaksankan. Kita ketahui bersama bahwa musim panas yang panjang kita telah rasakan, kemudian wilayah pertanian berupa padi kemungkinan dua atau tiga bulan baru panen, sehingga ini adalah langkah antisipasi, karena banyak bahan pokok mengalami kenaikan di bulan ramadan ini. Insyaallah ini bisa kita lalui secara bertahap sampai ada kestabilan harga di daerah kita," ungkapnya.
Ditambahkan Bupati Saipul, pemerintah hadir dalam rangka untuk mengantisipasi persoalan tersebut. Saya harap untuk Dinas Pangan, Dinas Perindagkop dan seluruh jajaran untuk tidak henti-hentinya menyapa masyarakat agar daya beli masyarakat bisa terjangkau.
Sementara itu Kadis Pangan, Muzna Giasi menambahkan, menjelang perayaan hari besar keagamaan nasional (HBKN) menghadapi hari raya idul fitri 1445 H tahun 2024, mendorong peningkatan permintaan masyarakat terhadap pangan yang akan berimbas pada peningkatan harga-harga komoditi pangan yang akhirnya akan mempengaruhi tingkat inflasi.
Memperhatikan kondisi tersebut, pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah daerah telah melakukan langkah-langkah kongkrit mengantisipasi serta pencegahan agar kebutuhan pangan dalam menghadapi idul fitri tahun ini dapat terpenuhi dengan harga terjangkau dan angka inflasi terus terkendali.