Terkait keputusan UE baru-baru ini untuk memberlakukan bea masuk definitif terhadap EV dari China untuk jangka waktu lima tahun, para ahli berpendapat langkah tersebut melanggar hukum internasional dan aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), dan pada akhirnya dapat menghambat pertumbuhan industri otomotif UE serta menggagalkan upayanya untuk mencapai tujuan ramah lingkungan dan rendah karbon.
"Keterbukaan dan kolaborasi sangat penting untuk mendorong inovasi dan pertumbuhan di sektor NEV," kata Bai, seraya menekankan bahwa meningkatkan kerja sama dengan China di sektor NEV dapat memberikan keuntungan bersama, meningkatkan pasokan produk berkualitas tinggi guna memajukan upaya global dalam pembangunan ramah lingkungan.