Mauritius menjadi negara Afrika terbaru yang melaporkan kasus mpox, sehingga total negara yang terdampak menjadi 19. Data dari CDC Afrika juga menunjukkan bahwa wilayah Afrika Tengah merupakan wilayah yang paling terdampak wabah ini, dengan menyumbang 85,7 persen dari total kasus yang dilaporkan dan 99,5 persen dari total kasus kematian.
Seorang warga setempat menjalani vaksinasi mpox di Goma, ibu kota Provinsi Kivu Utara, di Republik Demokratik (RD) Kongo timur, pada 25 Oktober 2024. (Xinhua/Alain Uyakani)
Pada pekan lalu, Benua Afrika melaporkan 2.766 kasus baru, dengan 1.254 kasus terkonfirmasi, serta 34 kasus kematian baru. Dia mengatakan Republik Demokratik (RD) Kongo dan Burundi menyumbang 94 persen dari semua kasus terkonfirmasi baru.
Badan kesehatan khusus Uni Afrika (UA) juga menyatakan kekhawatiran atas peningkatan kasus mpox di Liberia dan Uganda baru-baru ini. Menurut Ngongo, beberapa faktor risiko yang berkontribusi terhadap penyebaran mpox yang cepat di Uganda terkait dengan penularan lintas batas dan seksual virus tersebut.
Mpox, yang dikenal sebagai cacar monyet, kali pertama terdeteksi pada monyet laboratorium pada 1958. Mpox merupakan penyakit virus langka yang biasanya menular melalui cairan tubuh, percikan pernapasan, dan benda yang terkontaminasi lainnya. Infeksi mpox biasanya menyebabkan demam, ruam, dan pembengkakan kelenjar getah bening.