CARAPANDANG – Berbicara tentang kemajuan teknologi, China menjadi negara yang paling diperhitungkan. Kecanggihan teknologi yang dihasilkan dari negeri tirai bambu ini menjadi perhatian dunia.
Salah satunya adalah China terus mengembangkan tenaga fusi nuklir. Dan ditargetkan sekitar tahun 2025 pembangkit listrik bertenaga fusi komersial mulai beroperasi.
Saat ini, seperti diungkapkan oleh Zhong Wulu dari China National Nuclear Corporation (CNNC) pengembangan tersebut telah memasuki tahap ketiga dari enam tahap pengembangan, yaitu fase uji coba plasma pembakaran, yang penting untuk mencapai fusi berkelanjutan.
Rencana nasional mencakup dimulainya uji coba plasma pembakaran pada 2027, diikuti pembangunan reaktor percontohan untuk mendemonstrasikan keluaran energi, sebelum menuju ke reaktor komersial penuh.
Tenaga fusi disebut sebagai sumber energi masa depan karena mampu menghasilkan listrik dalam jumlah besar tanpa emisi karbon. Namun, proses ini sangat sulit karena memerlukan suhu lebih dari 100 juta derajat Celsius, jauh lebih panas dari inti matahari. Kondisi ekstrem itu membuat plasma harus dikendalikan dengan pengurungan magnetik agar tidak menyentuh wadah fisik.
Selain itu, ilmuwan juga masih menghadapi tantangan besar dalam pengembangan material tahan panas ekstrem, magnet superkonduktor andal, dan sistem pengendalian plasma real-time. Masalah lain adalah produksi dan penyimpanan aman tritium, bahan bakar penting untuk reaksi fusi.