Beranda Jalan-jalan Cita Rasa Sriwijaya Tertuang di Pempek

Cita Rasa Sriwijaya Tertuang di Pempek

Pembuatan pempek diperkirakan sudah dimulai pada 684 Masehi pada masa Kedatuan Sriwijaya.

0
istimewa

Mengutip Analisis Prasasti Talang Tuo Peninggalan Kerajaan Sriwijaya sebagai Materi Ajar Sejarah Indonesia di Sekolah Menengah Atas yang ditulis oleh Kabib Sholeh, pengajar Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Palembang, pada 17 November 1920, ditemukan sebuah Prasasti Talang Tuo oleh L.C. Westenenk di sebelah barat Palembang atau wilayah Talang Tuo yang tidak jauh dari Bukit Siguntang. Pada prasasti salah satu peninggalan kerajaan Sriwijaya yang ditulis dengan aksara Pallawa dan berbahasa Melayu Kuno sekitar 606 Saka atau 684 Masehi tersebut, terdapat cerita tentang Taman Sri Ksetra yang dibuat oleh Sri Baginda Sri Jayanasa. Di dalam taman itu, ada pula berbagai jenis tanaman, antara lain berbagai jenis bambu, pinang, kelapa, aren, dan sagu.

Menurut Kemas Ari Panji, sejarawan kota Palembang, yang dikutip dari laman Tribun News Palembang, diduga kuat bahwa salah satu Prasasti Talang Tuo berisi tentang aren dan sagu. Keduanya merupakan bahan dasar pembuatan pempek dan cuko, yang ternyata sudah banyak ditanam pada masa itu. Sehingga ada hubungannya dengan pempek sebagai kuliner khas Palembang. Pempek sendiri pada awalnya lebih dikenal dengan sebutan “kelesan” yang berarti ditekan-tekan. Karena pembuatannya memang menggunakan piri’an (mangkok yang tengahnya berlubang) dan ditekan-tekan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here