Selain itu yang tak kalah penting, sambung Gubernur, masyarakat harus berhati-hati dalam menelan informasi yang bersiliweran, terlebih lagi di jagad media sosial (medsos) yang berpotensi menjadi sarang penyebaran hoaks. “Jangan begitu saja mempercayai informasi yang dibaca, kalau sumbernya tidak jelas, itu tidak bisa dipertanggungjawabkan,” ucap Gubernur menegaskan.
Gubernur Mahyeldi juga menegaskan jajarannya terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten dan Kota terkait berbagai potensi kebencanaan. Termasuk untuk menyikapi tingginya intensitas hujan dalam beberapa hari terakhir di sebagian besar wilayah Sumbar, yang bahkan telah menyebabkan terjadinya banjir di sebagian wilayah di Kabupaten Lima Puluh Kota.
“Kita sudah berkoordinasi dengan Pemkab Lima Puluh Kota dan Agam terkait dampak banjir yang terjadi saat ini. Terkait penanggulangan kebencanaannya, itu masih bisa ditindaklanjuti oleh Pemkab setempat. Tetapi, koordinasi terus kami jalankan, jika sewaktu-waktu kota/kabupaten tetangga dan provinsi diperlukan, maka kita akan langsung ambil tindakan,” ucap Gubernur menegaskan.
Terkait erupsi Marapi sendiri, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Rudy Rinaldi menambahkan, bahwa berdasarkan data hasil pengamatan per 16 Desember 2023, sebagian puncak Marapi memang masih ditutupi kabut pascaerupsi 3 Desember 2023 lalu.