Data yang diambil tersebut, lanjut Airlangga, berasal dari program sebelumnya di Kementerian Kesehatan. Seperti balita sebanyak 22,3 juta, anak TK 7,7 juta, SD 28 juta, dan Madrassah hingga SMP 12,5 juta. Jika dijumlahkan, ada sekitar 70,5 juta penerima program tersebut.
Selain itu, Airlangga juga menjelaskan pelaksanaan program ini bisa dilakukan pada tahun 2025 mendatang. "Sesudah ini bisa dilaksanakan tahun depan sesuai dengan tahapan-tahapan yang tadi saya sampaikan," katanya.
Ketua Umum Partai Golkar ini juga menjelaskan, alasan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) memasukkan program makan siang gratis dalam RAPBN 2025 mendatang. Menurutnya hal itu supaya program bisa dilakukan dengan lancar pada tahun 2025 mendatang.
"Kita kan minta arahan Pak Presiden Joko Widodo bahwa pemerintahan itu berlanjut. Keberlanjutan. Oleh karena itu, program yang memerlukan anggaran itu dipersiapkan di-inmark di RAPBN 2025. Karena nanti pelaksanaan RAPBN adalah pemerintah mendatang supaya bisa berjalan lancar," jelasnya. dilansir cnbcindonesia.com