Jeremy Konyndyk, mantan Direktur Kantor Bantuan Bencana Luar Negeri, menyatakan bahwa PRM bukan lembaga operasional. Ia menegaskan bahwa PRM tidak dirancang untuk menangani respons bencana.
Menanggapi kritik tersebut, Menteri Luar Negeri Marco Rubio membela kebijakan pemerintah. Lebih lanjut, pembongkaran USAID di bawah pemerintahan Trump telah menyebabkan ribuan kontraktor diberhentikan.
Sekitar 10.000 staf juga ditempatkan dalam status cuti administratif dan menghadapi pemutusan hubungan kerja. Selain itu, program-program penyelamatan jiwa bernilai miliaran dolar yang sebelumnya membantu puluhan juta orang di seluruh dunia turut dibatalkan.
Salah satu kutipan kabel menyebutkan dalam situasi bencana luar negeri, PRM mungkin akan mengandalkan sisa-sisa staf dari Biro Bantuan Kemanusiaan USAID. Mereka akan diminta memberikan respons efisien dan efektif, namun, kapasitas yang tersisa dinilai sangat terbatas.