“Kami berharap percetakan sawah ini pada musim tanam II tahun 2026 sudah dapat berkontribusi terhadap peningkatan luas tanam dan produksi padi di Pohuwato,”ungkap Bupati Saipul.
Ia menjelaskan, tahap pertama konstruksi cetak sawah dilakukan melalui pola swakelola bersama TNI dengan luasan 1001,12 hektare dan anggaran sekitar Rp28 miliar lebih. Tahapan berikutnya akan disesuaikan dengan alokasi target luasan dari pemerintah.
Bupati Saipul juga menekankan bahwa kebijakan perluasan sawah ini akan mengoptimalkan pemanfaatan Irigasi Randangan yang telah dibangun Kementerian PUPR.
Dengan beroperasinya irigasi secara penuh, ia berharap program cetak sawah dapat mencapai target pemerintah pusat maupun daerah.
“Dengan percetakan sawah sekitar 5.642 hektare ini, kedepannya Pohuwato akan menjadi lumbung pangan, mencapai swasembada, bisa mengurangi kemiskinan, serta membuka lapangan pekerjaan baru,”tambahnya.
Sementara itu, Brigjen TNI Hardo Sihotang menegaskan bahwa pembukaan lahan baru ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat ketahanan pangan di Gorontalo.
“Kegiatan ini bukan hanya tentang memperluas areal tanam, tetapi membangun fondasi kemandirian pangan bagi masyarakat, khususnya di Kabupaten Pohuwato,” ujarnya.
Ia memastikan TNI berkomitmen bekerja profesional dan tepat waktu, mulai dari pembukaan lahan hingga kesiapan tanam.